Al – ‘ADL
(Yang Maha Adil)
Al-'Adl artinya Maha Adil. Al-‘Adl bearasal
dari kata ‘adala yang berarti lurus dan sama. Keadillan Allah SWT bersifat
mutlak, tidak dipengaruhi oleh apapun dan oleh siapapun. Keadilan Allah Swt. Juga didasari dengan ilmu Allah Swt yang Mahaluas.
Sehingga tidak mungkin keputusannya salah.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-An’am
ayat 115 :
الْعَلِيمُ السَّمِيعُوَهُوَ
لِكَلِمَاتِهِ مُبَدِّلَ لا وَعَدْلا صِدْقًا رَبِّكَ كَلِمَةُ
وَتَمَّتْ
Artinya : “Telah
sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan adil.
Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu
menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang
menunjukan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang
berselisih. dan seorang yang adil selalu
berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar maupun yang salah sama-sama
harus memperoleh haknya. Orang yang adil akan melakukan sesuatu yang patut,
tidak sewenang-wenang dan berusaha memutuskan perkara secara adil sesuai hukum
yang berlaku, tidak memihak kepada siapapun dalam memutuskan suatu perkara,
membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah. Adil juga
dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya.
Ayat - ayat dalam Al
Quran yang berhubungan dengan Asmaul
Husna Al-‘Adl :
العَدْلُ وَاجِبٌ فِي كُلِّ شَيْءِ وَالْفَضْلُ
مَسْنُوْنٌ
Al-‘Adl
(Keadilan) Itu Wajib Atas Segala Sesuatu Dan Al-Fadhl (Tambahan) Itu Sunnah
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَأَقْسِطُواْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Artinya
: “Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku
adil.” [al-Hujurât/49:9]
Demikian pula Allah Azza wa Jalla
berfirman:
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ
مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ
Artinya
: “Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama
dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar,
sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.”
[an-Nahl/16:126]
Contoh penerapan kidah ini cukup banyak
dalam syari’at ini, baik berkaitan dengan ibadah maupun mu’amalah. Hal itu
dapat kita ketahui dari contoh-contoh berikut :
·
Apabila seseorang berbuat jahat kepada orang
lain, maka orang yang dikenai kejahatan diperbolehkan untuk membalas kejahatan
tersebut dengan balasan yang seimbang, inilah makna al-‘adl (keadilan). Hal ini
sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
Artinya : “Dan balasan
suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa.” [asy-Syûrâ/42:40]
Perilaku yang dapat diteladani dari Asmaul Husna Al-’Adl :
a.
Adil terhadap Allah Ta’ala, yaitu
dengan tidak berbuat syirik dalam beribadah kepada-Nya.
b.
Adil terhadap sesama manusia, yaitu
dengan memberikan hak-hak mereka dengan sempurna tanpa menzhaliminya, sesuai
dengan apa yang menjadi haknya.
c.
Adil terhadap keluarga (anak dan istri),
yaitu dengan tidak melebihkan dan mengutamakan salah seorang di antara mereka
atas yang lainnya atau kepada sebagian atas sebagian yang lainnya.
d.
Adil dalam perkataan, yaitu dengan
berkata baik dan jujur tidak berdusta, berkata kasar, bersumpah palsu,
mengghibah saudara seiman dan lain-lain.
e.
Adil dalam berkeyakinan, yaitu dengan
meyakini perkara-perkara yang disebutkan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah yang
shahih dengan keyakinan yang pasti tanpa keraguan sedikitpun dan tidak meyakini
hal-hal yang tidak benar yang menyelisihi keduanya.
f.
Adil dalam menetapkan hukum dan
memutuskan perselisihan yang terjadi antara sesama manusia, yaitu dengan
menjadikan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber hukum dan pemutus perkara
tersebut.
g.
Menjaga diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar dan kezaliman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar